Apa yang pertama kali teringat ketika telinga Anda mendadak berdenging? Jawaban paling umum mungkin lagi ada orang lain yg ngomongin kita, begitukah? Katanya jika telinga kiri yang berdenging itu berarti keburukan kita yang sedang diomongin. Sebaliknya jika telinga kanan yang berdenging itu artinya ada orang lain yang lagi ngomongin kebaikan kita. Pernahkah Anda membuktikan kebenarannya, atau percaya saja bahwa itu memang terjadi? Saya sendiri sih belum pernah dan kurang percaya. Tapi setidaknya itulah mitos umum yang paling banyak beredar pada mayoritas masyarakat kita.
Terlebih setelah saya berkawan dengan Tinnitus (si T). Suara dengingan yang ada di kepala saya menjerit tanpa henti hingga 24 jam penuh. Yup, itu betul bahkan jika terjaga dari tidurpun denging itu masih saja ada dan terasa. Jadi jika dikaitkan dengan mitos di atas, masa iya sih ada orang yang rajin banget ngomongin saya? ๐ Selain mitos tersebut masih ada juga beberapa kepercayaan lain yang dihubungkan dengan telinga berdenging. Versus bagaimana tinjauan tinnitus dari segi medis dan kedokteran.

Mitos dan Fakta Medis Telinga Berdenging – Diary Tinnitus II
Mitos dan Kepercayaan Seputar Telinga Berdenging
Agar lebih tepat dipahami saya akan membedakan istilah telinga berdenging dengan tinnitus berdasarkan frekuensinya. Sebab jika telinga berdenging secara durasi bisa sangat singkat dan terjadi mendadak, serta sangat umum terjadi pada siapapun. Sementara denging pada Tinnitus secara frekuensi sangat intens, hampir tak pernah berhenti berdenging. Sehingga kaitannya dengan mitos dan fakta medis, mitos lebih khusus dengan telinga berdenging sementara tinnitus adalah kondisi medis yang menyebabkan telinga berdenging. Adapun berikut mitos dan kepercayaan seputar telinga berdenging:
Telinga Berdenging Ciri Diomongin Orang
Persis dengan pemaparan awal saya, percaya atau tidak tapi faktanya masih banyak orang meyakini telinga berdenging sebagai sinyal Anda sedang diomongin orang. Hampir mirip seperti insting alami Spiderman, jika ada bahaya mengancam sensor-sensor yang ada di tubuhnya aktif dan memberi alarm siaga. Begitu pula jika ada gunjingan atau gosip yang membahas tentang diri kita, sensor pendengaran kita aktif dan memberi sinyal berupa denging. Ada yang menanggapi mitos ini secara serius tapi banyak juga disampaikan lewat candaan. Meskipun begitu faktanya mitos ini memang beredar di masyarakat luas. Secara pribadi saya belum pernah mengalami bukti empiris dan meyakinkan tentang itu. Bagaimana dengan Anda?
Telinga Berdenging Sebagai Firasat Kejadian
Selain sebagai ciri digossipin orang, telinga berdenging juga menjadi firasat atau bahkan ramalan peristiwa yang akan terjadi. Hal ini juga berkaitan dengan waktu terjadi denging dan sumber denging di telinga kiri atau kanan. Misalnya jika telinga berdenging pada jam 4 pagi di telinga kiri maka artinya akan mendapat pekerjaan yang bagus. Namun jika denging di telinga kanan maka artinya akan ada barang yang hilang. Lalu jika telinga kiri berdenging tepat tengah malam artinya rencana Anda akan tercapai dengan mudah. Dan jika di telinga kanan artinya Anda akan ada yang menasehati. Pernah ada yang mengalami dan membuktikan?
Telinga Berdenging Adalah Panggilan Rasulullah
Kepercayaan ini setahu saya memang berdasarkan pada sebuah hadits. Tapi hadits tersebut kurang berdasar atau dhaif/ lemah, dikarenakan periwayatnya yang matruk / tak perlu diindahkan. Hadits tersebut adalah:
ูุฅูุฐูุง ุทููููุชู ุฃูุฐููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุฐูููุฑูููู ููููููุตูููู ุนูููููู ุ ูููููููููู : ุฐูููุฑู ุงูููููู ู ููู ุฐูููุฑูููู ุจูุฎูููุฑู
“Apabila telinga kalian berdenging, hendaklah dia mengingatku, dan membaca shalawat untukku, dan hendaknya dia mengucapkan, โSemoga Allah mengingat orang yang mengingatkan dengan mendoakan kebaikan.”
Hadits tersebut diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah dari Maโmar, yang menurut imam Bukhari keduanya munkarul hadits atau hadits yang harus diingkari keabsahannya. Selain itu dari isi kandungan haditspun tidak memberikan isyarat bahwa telinga berdenging adalah panggilan dari Rasulullah. Adapun mengenai anjuran membaca shalawat yang terkandung dari hadits tersebut sebaiknya tidak menjadi dasar untuk bershalawat. Sederhananya mengingat Rasulullah dan bershalawat memang dianjurkan, tapi bukan hanya karena telinga berdenging kan? Sebab jika kita termotivasi bershalawat karena telinga berdenging, itu artinya kita menyuburkan kebohongan dari hadits tersebut. Jadi bershalawatlah karena niat yang haq.
Telinga Berdenging sebagai Ciri Amal yang Tertolak
Kepercayaan lain seputar telinga berdenging adalah terkait dengan amal yang tertolak. Sebagai insan beragama, tentu kita percaya nilai ibadah dari suatu perbuatan. Kita sering mengira bahwa suatu amal perbuatan yang kita lakukan sudah dilakukan dengan ikhlash dan dengan cara yang benar. Tapi mungkin sebaliknya malaikat yang mengawasi dan mencatat tindak tanduk kita tidak menganggapnya demikian. Nah, catatan perbuatan tidak sempurna inilah yang “dibanting” dan tertolak oleh malaikat. Dan akibat dari bantingan itulah yang menyebabkan teling berdenging. Wallahu a’lam…
Fakta Medis Seputar Tinnitus (Telinga Berdenging)
Berbeda dengan kajian medis, telinga berdenging karena tinnitus juga memiliki beragam fakta. Uniknya fakta-fakta medis inipun belum tentu 100% tepat dengan kondisi penderita. Mengingat latar belakang penyebab Tinnitus pada tiap orang cenderung berbeda.
Tinnitus Bukan Penyakit tapi Efek Samping
Denging yang ada di kepala akibat Tinnitus bukan merupakan penyakit utamanya. Akan tetapi denging merupakan sinyal bahwa ada sesuatu dalam organ tubuh yang tidak dalam kondisi baik. Inilah yang bagi saya sendiri masih menjadi misteri. Sebab setiap kali periksa ke beberapa dokter, tabib hingga pengobatan alternatif tidak nampak organ yang bermasalah. Setiap orang pasti berbeda, dan inilah tantangan dan misi yang harus ditemukan oleh masing-masing penderita tinnitus.
Sumber Denging Bukan di Telinga
Suara dengingan yang walaupun terdengar di telinga kiri / kanan sebenarnya tidak berasal dari dalam telinga, melainkan dari otak. Otak bekerja untuk menafsirkan sinyal saraf (yang bermasalah) sehingga menghasilkan dengingan. Untuk mengalihkan atau mengabaikan suara denging akibat T ini bisa mencoba terapi suara tinnitus.
Mayoritas Tinnitus Subjektif
Suara denging karena T ada yang bisa didengarkan oleh orang lain dari luar (Tinnitus Objektif), misal dalam pemeriksaan dokter. Sementara mayoritas penderita Tinnitus adalah denging yang hanya bisa didengarkan oleh penderita saja (Tinnitus Subjektif).
Penderita Tinnitus Tidak (Nampak) Sakit
Sangat berbeda dengan penderita penyakit umum yang penderitaaannya sangat terlihat secara fisik. Misal orang demam terlihat pucat, badannya panas dll. Orang sakit batuk terdengar dengan suara batuknya, orang sakit mata terlihat dari matanya yang memerah dan seterusnya. Tapi penderita Tinnitus mereka nampak sehat dari luar, fisik mereka fit, tapi di dalam kepalanya mereka sangat tersiksa sepanjang waktu. Mereka tidak menunjukan penderitaan yang bisa membuat orang simpati atau merasa kasihan. Orang lain bisa memperlakukan orang yang sakit (biasa) dengan lebih lembut, lebih pengertian, lebih empati karena mereka (terlihat) sakit. Tapi penderita Tinnitus diperlakukan sama dengan orang sehat karena mereka tidak nampak sakit. It’s an agony, really!
Masa Kesembuhan yang relatif Tidak Sebentar
Tinnitus bukan berarti tidak bisa sembuh total, sudah ada banyak penderita yang berhasil sembuh sempurna. Akan tetapi proses kesembuhan rata-rata penderita memang agak lama. Saya sendiri saat ini sudah 17 bulan dan masih meraba-raba penyebab utamanya.
Belum Ditemukan Pereda yang Mujarab
Inilah yang membuat para penderita T semakin tersiksa. Jika sakit kepala bisa dengan mudah diobati dengan Paramex, Oskadon, Bodrex, atau Panadol tapi lain halnya dengan Tinnitus. Obat Tinnitus yang beredar di pasaran belum tentu cocok untuk setiap penderita. Saya sendiri sudah beberapa kali ke dokter yang berbeda dengan beragam resep yang berbeda pula, tapi sayangnya belum menemukan yang benar-benar mujarab. Hanya ada satu jenis obat yang menurut saya sudah paling bisa meredakan T selama 6 hari berturut-turut (sudah rekor terbaik sejauh ini), V***sanbe. Itu sudah yang paling bisa meredakan meskipun belum bisa 100% menyembuhkan.
Penyebab Tinnitus Mempengaruhi Pengobatan
Penyebab Tinnitus sangat beragam sehingga pengobatannya tidak bisa disamakan. Banyak penderita T yang sudah berhasil sembuh total, dia menjelaskan terapi, diet tinnitus, dan langkah pengobatannya. Tapi sayangnya metode dan cara yang dia lakukan tidak berhasil pada penderita lain. Ini membuktikan bahwa beda penyebab T beda pula cara penyembuhan T. Jadi upaya pengobatan dan mencari kesembuhan T adalah dengan mencari penyebabnya terlebih dahulu.