Melanjutkan postingan saya sebelumnya Lika-Liku Pengobatan Tinnitus yang membahas dari segi medis. Bukan hanya pengobatan medis saya yang saya tempuh, tapi upaya pengobatan non medis hingga yang berbau mistispun saya coba. Yah, namanya juga ingin sembuh kadang logika dan akal kita rela kesampingkan demi kesembuhan tinnitus. Setidaknya ada 5 orang Paranormal dan psikiater yang saya datangi. Sebisa mungkin yang saya datangin adalah “aliran putih” ya, jangan dukun banget ah serremm!! hahah ๐ Awalnyapun saya bisa dikatakan “anti” dengan hal begitu-begitu. Tapi saya luruskan niat saja untuk berikhtiar mencari kesembuhan selama metode yang dijalankan tidak bertentangan dengan keyakinan yang saya pegang.
Yang aneh atau tidak biasa adalah metodenya. Jika Anda mendatangi paranormal maka niscaya yang dibahas adalah seputar kebathinan. Dan sangat mungkin sekali apapun yang Anda keluhkan akan dihubungkan degan gangguan jin, makhlus halus hingga dosa-dosa Anda. Karena baru pertama kali sayapun lumayan kaget. Tapi saya pikir tidak ada salahnya karena beberapa diantara metodenya memang bertujuan memperbaiki diri, keimananan dan hingga hubungan sosial.
Metode Penyembuhan Non Medis Tinnitus
Dari kelima “Orang Pintar” yang saya datangi, kesemuanya memiliki metode yang berbeda-beda. Ada yang memberi syarat yang harus saya tempuh dan ada juga yang “seolah” mampu menyelesaikan dengan metode “cabut” dan pembersihan gitu. Dari mulai yang serius hingga hal konyol yang menggelikanpun juga ada. Metode pertama: awalnya saya dijanjikan bahwa denging Tinnitus akan hilang hampir seketika pada malam itu saya berkunjung. Saya datang dari selepas magrib, diskusi dan penerawangan beberapa jam hingga ritual pencabutan persis pada tengah malam, hiiiii… Tapi setelah ritual berlangsungpun denging masih saja ada hingga akhirnya saya diberi syarat pembersihan diri. Kalo ini sih saya senang-senang aja toh karena syarat dan ketentuannyapun baik untuk ditempuh. Saya harus memohon maaf kepada orang tua, memberi sedekah kepada orang tertentu dan berdzikir beberapa hari. Fews days later… denging masih saja ada.
Okeylah, berlanjut ke metode kedua: Kali ini saya mendatangi “senior” orang pintar pertama. Disini tidak ada syarat atau ketentuan apapun melainkan hanya metode pengobatan tradisional yang sangat sederhana. Hanya menggunakan air garam yang sudah didoakan dan diteteskan pada telinga. As I expected, nothing happened… ๐ Berlanjut ke metode ketiga: kali ini bersama dan atas saran orang tua. Di sini sang tabib menggunakan mediator seorang ibu paruh baya. Dia mampu menghadirkan sosok spiritual yang “katanya” mengganggu dan bercokol di kepala saya. Katanya sih ada sosok jin cewek yang iseng sering mengganggu saya, sosoknya kadang cantik namun kadang juga berubah mengerikan seperti syaithon, hiii… Singkat cerita minggu pertama dilakukan pengusiran, lalu minggu kedua pembersihan kamar dan tempat tinggal saya (dari jauh lho) dan lagi-lagi tidak berpengaruh, si tinnitus masih saja setia berdenging.
Belum menyerah sampai situ, berlanjutlah ke metode keeempat: kali ini orang pintar yang saya datangi nampak berada. Rumah dan tempat tinggalnyapun nampak mewah, dan sepertinya beliau cukup populer dan lebih sakti. Tapi yang saya suka sih di sekitaran rumahnya beliau membangun mesjid dan memberdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja padanya. Tamu yang datangpun bermobil mewah dan nampak necis, wah memang bukan orang biasa nih tabib pikir saya. Saya harus mengantri cukup lama sebelum bisa berkonsultasi dan mencari solusi kesembuhan Tinnitus darinya. Pas pertama menghadappun saya memasuki ruangan praktek yang nampak lebih modern, kayak klinik gitu deh beda dengan yang pernah saya datangi sebelumnya. Ada sedikit semangat dan keyakinan akan perbaikan dan kesembuhan dong… hingga pada saatnya konsultasi katanya denging saya itu karena angin? hmmm… lalu langkah penyembuhannya adalah harus bawa martil (palu besar), secarik kertas doa, lalu mencari pohon pinang, untuk apa gerangan??? aneh-aneh aja deh perasaan… Ternyata doa pada kertas itu harus dibaca 7x, lalu saya menempelkan telinga saya pohon pinang, setelah doa dibacakan maka dipukulkanlah martil itu ke pohon pinang (yang saya lagi nempel di situ) sekeras-kerasnya. Duaarrrr… jeggeeerrr…. ngiiinggg…… telinga saya denging dong, katorekan ๐ lalu denging itu berangsur menghilang hingga hampir tak terasa. Ajaib nih… denging saya hilang hampir seketika . Sembuh?? Tinnitus saya Sembuh?? Yaayy.., horeee…. denging saya terasa mendingan lho. Tapi sayang hanya hari itu saja, besok-besoknya hingga sekarang dengin itu masih saja ada ๐
11 hari bebas tinnitus. Baru-baru ini saya temukan terapi redakan denging di telinga dengan gerinda. Ciyus nih? Simak penjelasan dan langkahnya pada Terapi Berisik dengan Gerinda.
Sejak saat itu saya hampir putus asa dan menyerah. Saya sudah pada kesimpulan bahwa Tinnitus adalah kondisi medis dan upaya penyembuhannyapun harus dengan jalan medis pula, bukan dengan hal non medis, mistis atau berdasarkan mitos (baca juga mitos telinga berdenging). Tapi selepas lebaran kemarin saya bertemu dengan sahabat lama sejak SMP. Kita berbincang hingga sampai pada satu titik pengalaman spiritualnya yang merasa mendapatkan pencerahan dan kesembuhan secara non medis dari seorang tabib. Dan diapun menganjurkan saya untuk mencoba. Terlebih karena memang lokasi tempat tidak jauh jadi yah ga ada salahnya deh nyoba lagi. Kali ini metodenya hampir sama dengan metode ketiga di atas, hanya tanpa mediator, melainkan dia sendiri sebagai mediatornya. Anda mungkin sering melihat aksi-aksi paranormal di tv, tidak jauh seperti itu. Kadang terasa konyol, menggelikan dan tiada guna berspekulasi dengan metode non medis seperti ini. Tapi rasa penasaran dan keinginan sembuh dari Tinnitus tak pernah hilang, tiada salahnya mencoba lagi, kesembuhan bisa dari mana saja. Setiap penyakit ada obatnya, saya hanya sedang mencari, kemanapun saya bisa dan sejauh saya mampu, akan saya lakukan…