Apakah itu SSD? SSD sendiri adalah kependekan / singkatan dari Solid State Drive. Fungsinya sama persis dengan Hardisk. Yakni sebagai tempat penyimpanan data di dalam komputer. Perangkat penyimpanan ini berbentuk chip flash yang saling terhubung. Kinerjanya hampir mirip dengan Flashdisk yang mana harus dihubungkan pada komputer atau laptop. Kabarnya ide SSD lahir dari pengembangan RAM dan Flashdisk. Sifat RAM yang mampu membaca dan menulis data dengan cepat, digabungkan dengan chip Flashdisk yang mampu menyimpan data permanen inilah kolaborasi yang memunculkan varian baru, yaitu SSD. RAM bisa menyimpan data (seperti pada Windows PE), tapi tidak permanen. Kekurangan inilah yang dicover oleh chip Flashdisk.
Kelebihan SSD
Secara umum memang Performa SSD lebih baik dari Hardisk (HDD). Sehingga SSD menjadi generasi baru pengganti HDD dalam urusan penyimpanan data. Kelebihannya terletak pada performanya yang jauh lebih cepat dalam proses Read / Write data. Dari segi fisik, bentuk ukuran dan beratpun SSD lebih ramping, kecil dan ringan dari HDD. SSD tidak memiliki piringan bulat yang berputar seperti HDD, sehingga tidak menimbulkan suara bising sedikitpun. Dari ketahanan fisik SSD karena sifatnya yang solid tidak kuatir rusak jika terjatuh, atau terbentur. Dan pastinya lebih green dengan konsumsi daya yang kecil. Overall, dari segala sisi SSD menang telak daripada HDD.

Lihat juga: Perbaiki Error 0x80070057 pada Hardisk & SSD
Kekurangan SSD
Sebagai komponen pendukung terbaru yang unggul, ternyata ada saja Kekurangan SSD ini. SSD ini memiliki kekurangan yang cukup menyita perhatian. Jadinya, Anda perlu memahaminya sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk membelinya. Kekurangan yang paling utama ialah harga jualnya jauh lebih mahal. Harganya bisa mencapai 4 kali lipat dibandingkan dengan HDD. SDD dengan kapasitas penyimpanan 250 GB ini bisa dijual di angka 600-700 ribu rupiah. Padahal jika Anda membeli HDD dengan nominal tersebut, Anda sudah memperoleh kapasitas penyimpanan mencapai 1 Terabytes (1.000 Gigabyites). Bahkan baru-baru inipun harga segitu sudah dapat HDD 2TB.
Kapasitas yang jauh lebih kecil tentunya membuat seseorang berfikir ulang (lihat cara ubah kapasitas partisi hardisk). Terutama bagi Anda yang membutuhkan tempat penyimpanan yang jauh lebih besar. Serta, Anda membutuhkan tempat penyimpanan file yang bisa bertahan cukup lama. Selain itu, ada kekurangan SSD lain yang perlu disadari. Kekurangan ini berhubungan dengan keawetan perangkat, SSD sendiri memiliki batasan umur pemakaian.
Ketika Anda sering menggunakannya seperti menulis ulang data, SSD ini akan mengalami penurunan performa. Jika terus menerus dilakukan dan seiring lamanya pemakaian, perangkat ini akan semakin lambat dan cepat rusak. Bahkan hitungan penurunan performanya sudah fix yaitu dalam bentuk TBW (Terrabytes Written). Artinya, jika proses penulisan / penyimpanan data sudah melebihi TBW ini makan sudah pasti performanya menurun. Jika sudah mengalami kerusakan, sudah pasti Anda perlu mengganti ulang. Biaya yang harus Anda keluarkan akan semakin besar. Bahkan Anda perlu melakukannya berkali-kali manakala Anda sangat aktif dalam memanfaatkannya.
Berbeda halnya dengan hardisk, selama hardisk tidak mengalami kerusakan fisik, karena benturan, kelembaban dan suhu. Atau tidak mengalama kerusakan karena bad sector, kelistrikan dan lainnya, Hardisk relatif aman saja tanpa penurunan berarti. Tapi terlepas dari kekurangan tersebut, SSD ini sangat layak untuk mendukung kecepatan dalam membaca file. Kemudian yang tak kalah penting, perangkat komputer akan lebih hemat listrik. Jika Anda ingin mengoptimalkan SSD ini, pilihan bijaknya adalah memanfaatkannya untuk kebutuhan penyimpanan sistem dalam komputer. Alasannya tentu untuk mengoptimalkan kinerjanya seperti mempercepat loading. Sebaliknya hindari menyimpan data di dalamnya agar kekurangan SSD ini tidak terlalu berpengaruh.