Perlukah Clean Master, Android Task Killer, Booster dll?

Dalam artikel kali ini saya akan membahas apakah clean master, task killer dan android booster mutlak diperlukan dan benar-benar berguna. Pengguna android mana yang tidak kenal dengan aplikasi Clean Master. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi pembersih cache, file sampah, dan task killer yang paling banyak digunakan. Ada juga aplikasi serupa seperti DU booster, Du baterry saver, CCleaner, Advance Task Killer dan sebagainya. Termasuk saya sendiri, awal memiliki Android saya sangat terkesan dengan tampilan Clean Master yang menjanjikan. Tapi belakangan saya memutuskan untuk mencopot aplikasi Clean Master ini. Lalu apa saja alasan yang membuat saya merasa tidak perlu aplikasi Clean Master, Task Killer atau android Booster? Berikut ulasannya.

Untuk mempermudah dalam pembahasan saya akan menggunakan istilah “Aplikasi Placebo” untuk aplikasi-aplikasi task killer dan android booster, memory booster, perfomance enhancer dll. Maksud dari placebo adalah semacam candu yang seoalah menyembuhkan tapi sebenarnya tidak memberi faedah / manfaat apa-apa melainkan kesembuhan / manfaat semu sementara.

Clean Master, Android Task Killer, Booster Tidak Mutlak Diperlukan

Fungsi dan kegunaan utama dari aplikasi-aplikasi android di atas sebenarnya lebih kentara dalam hal membersihkan cache, sampah android, temporary file. Manfaat utilitas lainya mungkin hanya sekitar menghapus folder kosong, file duplikat, atau file-file besar. Tapi tahukah Anda sebenarnya ada aplikasi-aplikasi lain yang memiliki kegunaan serupa, tetapi tidak menggunakan daya (resource) sistem android sebesar Clean Master? Ada, sebut saja Android Assistant. Dari sinilah muncul alasan kenapa saya lebih memilih aplikasi ini ketimbang Clean Master, DU booster, CCleaner, Advance Task Killer.

Perlukah Clean Master, Android Task Killer, Booster dll?

Pertama, aplikasi-aplikasi sejenis clean master bersifat resident. Maksud dari resident yaitu ketika ponsel mulai dari dinyalakan aplikasi ikut berjalan. Dan begitu pula selama ponsel hidup aplikasi ini selalu berjalan di belakang layar (background), biasanya sebagai android service. Lihat juga cara mematikan service android. Dampaknya dari sifatnya yang resident ini aplikasi meminta RAM dan prosesor terus menerus. Sehingga sedikit banyak menyita RAM dan malah membuat ponsel android berat.

Kedua, salah kaprah android task killer. Aplikasi sejenis Clean Master, Memory Booster, app killer / task killer, mereka mengklaim bisa mempercepat android. Untuk sesaat atau dalam waktu singkat mungkin iya benar. Tapi kenyataannya malah sebaliknya, ketika aplikasi placebo ini menghentikan aplikasi yang lain untuk melegakan RAM, sistem android akan merestart ulang aplikasi-aplikasi yang justru membutuhkan daya (RAM, Processor, baterai) lebih besar. Jadi ketika anda memerintahkan aplikasi placebo untuk “optimalkan performa” maka proses tadi akan terulang, terus menerus. Sehingga pada kenyataannya aplikasi placebo ini justru menurunkan performa hingga menguras baterai lagi dan lagi, terus menerus.

Ketiga, pasang aplikasi yang benar-benar Anda butuhkan dan tidak memberatkan ponsel android. Jika yang anda butuhkan adalah aplikasi untuk membersihkan cache, sampah android, temporary file dll. Saya sarankan aplikasi yg sifatnya non-resident, sehingga bisa digunakan hanya sewaktu-waktu saja ketika benar-benar dibutuhkan. Tanpa harus selamanya berjalan di background dan tidak menyita resource Android.

Kesimpulan
Jika Anda memiliki ponsel dengan spek mumpuni dari mulai RAM, prosesor dan baterai, mungkin tidak ada salahnya memakai aplikasi placebo di atas. Tapi jika spek ponsel android Anda pas-pasan lebih baik hindari penggunaan aplikasi placebo dan hanya instal yg benar-benar Anda butuhkan saja. Satu aplikasi yang saya sarankan adalah Android Assistant, aplikasi kecil dengan manfaat besar. Adapun jika Anda berencana upgrade ponsel, kenali pula spek penting yang perlu diketahui sebelum membeli ponsel murah Android. Demikian, semoga bermanfaat…