Rangkaian solar panel yang charge siang hari dan nyala siang hari pula, serta mati pada malam hari ada? Tentu saja ada dan ternyata banyak pula kegunaannya. Memang sekilas nampak anti-mainstream atau berbeda dengan umum. Seperti lampu menyala malam hari dan siang hari hanya charge saja, kalau itu sudah saya bahas disini.
Rangkaian solar panel otomatis charge baterai pada siang hari dan nyala pada siang hari itu ternyata banyak manfaatnya. Misalkan seperti proyek terbaru saya yang membuat pompa otomatis untuk menyiram tanaman. Pompa ini hanya nyala pada siang hari (Sambil cas), pada mata malam hari otomatis mati sendiri.
Sekilas rangkaian seperti ini ini seperti konyol, kalau nyala pada siang hari Kenapa tidak pakai solar panel saja? Memang itu bisa dilakukan dan bahkan tanpa baterai sekalipun. Tapi kenyataannya yang menjadi masalah adalah jika rangkaian tersebut digabungkan dengan rangkaian lain. Sebab jika sudah dihubungkan dengan baterai maka pada malam hari pun baterai akan tetap berjalan, bateraipun jadi boros. Itulah kenapa rangkaian seperti ini juga sangat diperlukan.
Membalikan Rangkaian Solar Panel agar Nyala Siang
Skema rangkaian solar panel ini tetap sambil charge pada siang hari, pada malam hari otomatis akan mati dan memblok daya supaya tidak keluar dari baterai. Kelebihan skema elektronik ini tidak membutuhkan sensor cahaya seperti LDR. Tapi semata-mata hanya menggunakan solar panel saja, lebih simpel dan tepat guna.
Rangkaian ini mengandalkan fungsi switch pada transistor, dimana transistor memiliki fungsi sebagai Open switch ataupun Closed switch. Sederhananya ketika ada rangsangan cahaya matahari masuk ke solar panel, maka energi dari baterai disalurkan ke rangkaian output seperti pompa. Sebaliknya jika tidak ada cahaya maka transistor akan menutup jalur arus dari baterai, sehingga aliran arus listrik terhenti. Berikut skema rangkaian solar panel terbalik.

Komponen elektronik yang dibutuhkan untuk skema solar panel dibalik ini sedikit saja:
- Solar panel
- Baterai
- Dioda 1n4007
- Transistor NPN 2N2222 atau sejenisnya
- Resistor 1 K
Bukan tanpa alasan sirkuit ini dibutuhkan seperti proyek membuat mesin siram tanaman otomatis yang hanya diperlukan nyala siang saja. Catatan tambahan: resistor 100 Ohm yang nampak pada skema di beri keterangan “jumper”. Itu dikarenakan pada simulasi software Proteus skema ini tidak berjalan jika tidak diberi resistor tersebut. Namun kenyataannya pada rangkaian dengan komponen elektronik asli resistor tersebut tidak diperlukan.
Terjemah video ke indonesia: pilih Settings-> CC – > Auto Translate -> pilih bahasa Indonesia.
Lihat juga: Rangkaian Sensor Cahaya LDR & Cara Membalik Outputnya
Sensor Cahaya dan Gerak PIR Kagetin Maling
Skema rangkaian solar panel di atas adalah rangkaian Mini, tapi sebenarnya bisa diterapkan untuk Skala yang lebih besar. Misalkan solar panel 100 WP atau lebih, dengan satu daya aki atau baterai 12 volt Lebih. Prinsipnya sama, hanya saja untuk keperluan yang lebih besar bisa gunakan komponen elektronik yang lebih besar arus dan tipenya. Misalkan transistor switch 2n2222 diganti dengan TIP 31 atau TIP 41. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.