Tahukah Anda cara menghapus file/ folder di komputer dengan mendelete biasa itu tidak cukup?! Delete itu tidak berarti MENGHAPUS seluruhnya. Mungkin Anda berpikir bahwa menghapus dan mengosongkan Recycle bin akan menghapus file dan folder dalam hardisk. Sebenarnya cara ini hanya membuat seolah-olah file sudah hilang seutuhnya dari hardisk, tapi sebenarnya data yang dibuang itu hanya “tersembunyi” di suatu tempat di dalam hardisk. Itulah kenapa hanya dengan menjalankan program undelete/ recovery, file masih bisa ditemukan dan dikembalikan. Nah dengan mengetahui fakta ini maka saya tertarik membahas tentang perbedaan delete dan shred atau scrub sebagai cara-cara menghapus file pada hardisk komputer.
Apa Perbedaan Delete vs Shred?
Dari segi bahasa saja, Delete itu berbeda dengan Erase atau Wipe atau lebih jauh Shred. Istilah Delete sendiri hanya digunakan dalam komputer saja. Delete berarti membuang, sementara file yang dibuang tentu masih ada. Berbeda dengan Erase yang berarti Hapus atau menghilangkan tanpa sisa. Lalu bagaimana dengan shred? Istilah shred sendiri lebih populer ketimbang Erase namun memiliki fungsi yang sama, demikian pula dengan Scrub. Kesimpulannya Delete itu berbeda dengan Erase, dimana Erase memiliki fungsi yang sama dengan Shred dan Scrub.
Manakah yang lebih baik, delete atau shred?
Lalu bagaimana hubungannya dengan cara menghapus file pada hardisk komputer. Dengan mengetahui perbedaan istilah delete dan shred di atas maka kita dapat mengetahui bahwa fungsi delete adalah menghapus namun sifatnya sementara, berbeda dengan Shred/ erase yang menghapus secara permanen. Lebih rincinya kita harus mengetahui struktur hardisk secara sederhana. Hardisk terdiri dari 2 bagian atau dua daerah yaitu File Table dan Data Center. File table atau dikenal pula dengan MFT (Master File Table) adalah struktur hardisk yang memetakan lokasi di mana sebuah file berada. Singkatnya seperti peta atau daftar isi dalam sebuah buku. Adapun Data Center adalah lokasi sesungguhnya di mana data disimpan. Ketika kita mendelete file dengan cara biasa, maka yang terjadi adalah catatan file tersebut dihapus dari File Table beserta detail lainnya (ukuran, lokasi dll), sementara data aslinya masih ada di Data Center sampai ditimpah (dioverwrite file lain). Itulah kenapa software recovery atau undelete dapat dengan mudah menemukan kembali file yang terhapus, dan jika file yang dikembalikan sudah rusak adalah karena kemungkinan datanya sudah tertimpa file lain (lihat solusinya Cara Memperbaiki Banyak Macam File Rusak / di PC). Adapun File Shredding atau ketika kita menghapus file dengan cara shred adalah ketika file dihapus baik di File Table maupun Data Centernya.
Secara default windows tidak menyediakan fitur file shredding, namun kita dapat memanfaatkan software utilities seperti Advance System Care, Eraser (http://www.heidi.ie/eraser/), BCWipe (http://www.jetico.com/bcwipe.htm ) atau bahkan Anti Virus AVG juga menyediakan fitur file shred ini. Kesimpulannya sekarang kembali kepada Anda, manakah yang lebih baik menghapus file dengan delete biasa atau dengan cara shred. Demikian tulisan saya kali ini mengenai Fungsi dan Perbedaan Delete dan Shred di Komputer. Terkait, baca juga bersihkan sampah hardisk tanpa software, semoga bermanfaat.
Mau tanya dong,,kalau kita hapus pakai shred adakah cara untuk mengembalikan file tersebut ?
Itulah kelebihan shred, shred itu menghapus dan “merusak struktur” datanya sehingga hampir tidak bisa dikembalikan. Biasanya dalam aplikasi restore data seperti mini tool partition file itu masih ada, tapi ketika dikembalikan datanya tidak utuh
Saya juga harapkan, ada tutorialnya, karena saya sangat awam tentang komputer
di bagian akhir sudah ada aplikasi yang mendukung untuk shred, scrub dsb
Trimks sangat membantu sekali cara-cara menghapus file secara permanen.
Sama-sama, saya ikut senang jika bermanfaat
Makasih mas, infonya sangat membantu…
Mampir ya mas http://www.opsional.com
udah gan, makasi jg dah mampir kesini