Baru baru ini fitur pengisian daya baterai yang lebih cepat mulai diperkenalkan pada smartphone terbaru. Namun apakah sebenarnya yang membuat proses pengisian daya atau charging baterai ini lebih cepat? Inilah yang ingin saya bahas kali ini, dengan harapan dapat menambah informasi serta membantu proses charging hp Anda menjadi lebih cepat. Namun sebelumnya ada baiknya Anda membaca beberapa faktor penyebab proses charging lebih cepat sebelum mulai mengaplikasikan tips pengisian cepat baterai smartphone ini.
1. Faktor Penentu Charging Cepat
Kecepatan proses pengisian daya baterai tidak lepas dari fitur dan kemampuan yang disematkan pada perangkat hardware ponsel. Baik itu prosesor, charger bahkan hingga kabel chargernya. Begitu pula dari sisi software, design tampilan UI dan aplikasi yang aktif juga mempengaruhi terhadap kecepatan mengisi baterai hp. (baca juga: 5 Penyebab Cas Baterai Lambat). Faktor hardware memiliki pengaruh lebih besar ketimbang perangkat lunaknya, berikut penjelasannya.
1.1 Processor Smartphone & Jenis Quick Charge
Prosesor memiliki andil yang sangat penting bagi smartphone, termasuk dalam hal ini berperan utama dalam kecepatan mengisi baterai. Salah satu vendor processor yang populer yaitu Qualcomm sebagai pelopor, memperkenalkan fitur Quick Charge, yang mampu mempersingkat proses charge. Fitur Quick Charge versi 2.0 mampu mengisi daya dari 0 hingga 60% hanya dalam 30 menit. Sementara versi terdahulunya (Quick Charge 1.0) mampu mengisi hingga 30% dalam waktu yang sama menggunakan casan standar.
Beruntunglah bagi Anda yang mempunyai ponsel yang dibekali qualcomm quick charge 2.0 di dalamnya. Beberapa hape yang didukung quick charge seperti Samsung Galaxy S4, Sony Experia Z2, Xiaomi Mi3 dan lain-lain. Adapun untuk tipe keluaran hp baru rata-rata sudah mendukung quick charge ini dengan metode serupa tergantung vendor, diantaranya:
Dash Charge dikembangkan OnePlus dan Realme.
VOOC dikembangkan oleh OPPO.
SuperCharge dikembangkan oleh Huawei.
TurboPower dikembangkan Motorola
Mi Fast Charging dikembangkan Xiaomi dan Redmi.
Adaptive Fast Charging dikembangkan Samsung
BoostMaster dikembangkan oleh Asus
Pump Express dikembangkan oleh MediaTek.
XCHARGE dikembangkan oleh Infinix.
Super FlashCharge & Dual-Engine Fast Charging dikembangkan VIVO.
1.2 Kapasitas dan Tipe Charger
Tahukah Anda, bahwa tidak semua charger itu sama baik dari satu vendor apalagi berbeda pabrikan. Adapun hal yang paling penting dari sebuah charger adalah output voltase dan amperenya. Di mana semakin besar nilainya maka semakin cepat pula proses chargingnya. Charger standar yang paling banyak beredar rata-rata hanya menggunakan output 5.0v/500mA (0.5A) maka tidak heran jika Anda harus mengisi energi baterai hingga semalaman penuh.
Beberapa charger samsung sudah dibekali output 5.0V/1A yang mampu mengirit waktu hingga 2 kali lebih cepat. Atau Samsung bahkan menawarkan produk terpisah Adaptive fast charger yang dibekali dengan output hingga 2.5 Amp ~ 3.1 Ampere. Untuk cek kualitas charger lihat pada Cara Cek Kualitas dan Mengukur Kecepatan Charger.
Sama halnya OPPO yang mengklaim dirinya memiliki teknologi charging tercepat di dunia (???) Oppo memperkenalkan VOOC rapid charge technology dalam charger khusus. Charger ini memiliki bentuk yang lebih besar dari ukuran charger smartphone pada umumnya. Kemungkinan karena terlalu banyak pengaman, karena semakin cepat dan besar daya yang dimasukkan ke dalam batera. Ada resiko overheating (hape kepanasan) baik dari charger, kabel, perangkat, atau baterai itu sendiri. Untuk menjamin keamanan saat pengisian, Oppo menaruh dua pengaman panas di dalam charger, pada kabel, pada ponsel, hingga pada baterai yang diisi. Sementara jika dibandingkan dengan kecepatan versus qualcomm quick charge 2.0 pun tidak jauh berbeda. Jadi sebenarnya produk Oppo ini tidak terlalu wah deh… Apalagi di tahun-tahun terakhir ini para vendor berlomba mengembankan teknologi cas cepat di atas.
Baca juga Kumpulan Tips Perawatan dan Menghemat Baterai
1.3 Aplikasi Berjalan dan Koneksi Internet
Dari sisi software atau perangkat lunak, aplikasi mempengaruhi kecepatan mengisi baterai. Aplikasi yang berjalan pada smartphone meminta alokasi daya tersendiri untuk terus aktif dan berjalan (stand by). Semakin banyak aplikasi berjalan maka semakin banyak pula daya terbuang. Ini jelas berlawanan dan bertolak belakang dengan proses pengisian daya baterai. Maka sebaiknya Anda nonaktifkan aplikasi selama melakukan cas ponsel. Atau matikan juga koneksi internet jika memang tidak sedang diperlukan. Karena koneksi internet merupakan salah satu faktor utama yang menguras daya baterai.
2. Tips Mengisi Baterai Smartphone agar Lebih Cepat
Nah, setelah mengetahui faktor penyebab charging cepat smartphone di atas. Maka kini Anda bisa lebih wise dalam treatment hape Anda khususnya dalam pengisian daya. Lihat juga Solusi Baterai Berhenti Mengisi. Anda tidak bisa menggunakan casan hp teknologi terbaru pada hape jadul. Tidak akan ada pengaruh besar, malah hp kepanasan yang ada. Keluaran / output ampere memang meningkatkan kecepatan mengisi hp. Tapi jangan pula ujug-ujug percaya jika nanti muncul casan amper besar. Karena tetap harus disesuaikan dengan spek hapenya juga.
Daripada berusaha mempercepat isi daya dengan cara “aneh-aneh” dan cenderung maksa. Lebih baik pahami beberapa tips mempercepat charging ponsel berikut.
2.1 Gunakan Charger dan Kabel Asli
Ponsel dan Charger Anda tentu satu paket, sehingga dalam pengisian dayapun sudah ada pasangannya. Hindari pengisian daya dari USB seperti dari komputer atau laptop, karena outputnya cenderung kecil. Atau jika Laptop atau komputer Anda sudah support USB 3.0 maka gunakan port ini. Colokkan lubang port USB 3.0 ke ponsel karena output dayanya sudah lebih besar hingga 900mA. Sementara kabel juga tidak boleh sembarangan sebab kualitas kawat tembaganya berbeda. Bisa ganti dengan kabel baru namun usahakan yang bermerk. Atau bisa juga potong kabel charger, caranya bisa dibaca pada Memperbaiki Charger Lambat supaya cepat penuh lagi.
2.2 Gunakan Samsung Adaptive Fast Charger
Jika Anda memiliki budget lebih, Anda bisa mencoba charger khusus buatan samsung ini. harganya di kisaran 400ribuan. Namun pastikan anda cari informasi terlebih dahulu apakah charger ini compatible dan bisa digunakan dengan ponsel Anda. Sebagus apapun casannya jika hp Anda jadul ya apa boleh buat, tidak akan berpengaruh banyak.
2.3 Hindari Tempat Panas
Usahakan menghindari tempat panas ketika cas ponsel. Karena suhu panas membuat energi dalam baterai memuai bahkan ketika handphone mati. Pada dasarnya baterai jika tidak dipakaipun energinya menurun, sedikit demi sedikit hingga menghilang habis. Apalagi jika suhu lingkungan sekitar, atau suhu ruangan panas maka akan mempercepat daya baterai terkuras. Jadi pastikan ponsel Anda dalam posisi Adem dan tidak kepanasan.
2.4 Matikan Ponsel
Dalam keadaan mati proses charging pastinya lebih cepat karena tidak ada pengeluaran daya dari ponsel. Aplikasi yang berjalan dan kondisi ponsel stand by tetap menyedot daya baterai. Terlebih sambungan internet jika dinyalakan juga menguras daya. Hindari juga menghubungkan internet ketika roaming, yaitu ketika sinyal jelek atau tidak full. Dalam kondisi ini ponsel akan mencari-cari (roaming) signal sedapatnya. Pencarian sinyal itu menguras lebih banyak energi baterai daripada kondisi normal sinyal full.
2.5 Aktifkan Mode Pesawat atau Ultimate Power Saving
Mode pesawat (Airplane Mode) akan mematikan bluetooth, wifi dan koneksi internet sehingga pemakaian daya berkurang. Begitu pula pada Android terbaru sudah dilengkapi dengan fitur ultimate power saving, yang mematikan hampir seluruh fitur smartphone kecuali telepon dan internet. Ketahui pula Tips Penting Pengetahuan Dasar Android. Mode ini bisa menjadi alternatif jika memang hp diperlukan daripada dimatikan total.
2.6 Gunakan Aplikasi dan Utility Charging
Beberapa aplikasi utility seperti Clean Master sudah dilengkapi dengan fitur save charging. Serta kemampuan untuk menonaktifkan aplikasi-aplikasi yang tidak perlu selama proses pengisian baterai. Atau Anda juga bisa pasang aplikasi khusus seperti Faster Charger, Fast Charge, Charger Booster atau aplikasi sejenisnya. Lihat juga Aplikasi Android Penting dan Multi Fungsi. Pada dasarnya aplikasi utilitas charger itu memiliki fungsi sama, yaitu mematikan aplikasi background yang tidak diperlukan selama pengisian daya.
3. Maksud dan Cara Kalibrasi Baterai
Kalibrasi baterai adalah proses untuk mengukur ulang kapasitas baterai sesungguhnya terhadap indikator baterai. Jelasnya, daya tampung energi baterai itu selalu turun per cyclenya yakni dari posisi 100% hingga habis. Misalnya kalau baterai baru 100% bisa untuk 10 jam, maka ketika baterai dipakai berulang ulang kapasitasnya akan berkurang, tidak lagi untuk 10 jam. Nah, hal ini berpengaruh pada indikator tanda persentase baterai. Jika tidak dikalibrasi bisa saja indikator baterai menunjukkan total daya baterai 100% padahal daya sesungguhnya hanya 90%, itulah gunanya kalibrasi.
Adapun cara kalibrasi baterai cukup mudah, Anda hanya perlu menghabiskan daya baterai sampai nol atau mati total. Selanjutnya bisa dicharge lagi segera setelah habis total. Sekilas ini bertentangan karena tidak bagus jika baterai dalam kondisi nol atau habis total. Jadi jangan pernah membiarkan baterai sampai nol secara tidak sengaja, seperti karena jarang dicas, lama tidak digunakan dll. Tapi beda halnya dengan kalibrasi, kondisi nol atau habis total ini dilakukan sengaja untuk mengukur kapaitas baterai terkini. Sehingga harus segera dilakukan charging hingga penuh sesegera mungkin. Ingat, harus segera diisi penuh supaya menjaga elektrolit di dalam baterainya tidak hilang. Sementara frekuensi kalibrasi bisa dilakukan satu bulan sekali atau tergantung seringnya pemakaian. Ini adalah satu cara perawatan baterai, adapun perawatan android secara umum silahkan baca Tips Perawatan Ponsel Android. Demikianlah beberapa faktor penentu charging cepat dan cara charge cepat untuk smartphone Anda, semoga bermanfaat.
Bang kalo mau kalibrasi tpi mentok di 99% gpp kah bang ? Udh di cas berjam2 tetep 99%
(Laptop)
Pernah denger sih kata orang “jangan sampai batre 0%, nanti performa baterainya menurun”. Nah ini kan bertentangan dengan kalibrasi baterai (perawatan baterai pada ponsel). Yang bener yang mana ya :v
Sebenarnya ga bertentangan gan, karena kalibrasi baterai dilakukan sengaja utk mengukur kapasitas asli baterai dari kondisi nol hingga full supaya pengukurannya sesuai dengan kapasitas terkini. Sementara kalo kondisi baterai jangan sampai Nol itu biasanya tak sengaja, lama tidak dicas dll. Baterai jika tidak dicas kapasitas energinya menurun, apalagi klo sampai nol. Bisa-bisa nanti kandungan elektrolitnya hilang sehingga baterai bisa rusak atau cepat drop, gitu gan 🙂 Jadi dalam kalibrasi setelah baterai nol harus langsung dicas lagi segera.
Pengecasan kadang berbunyi atau tidak tetap saja lama.tapi jika charger di colokan ke ponsel lain bisa nyala.kenapa yha ?
Mungkin masalahnya di socket usbnya klo yg lain oke
Jadi Kisaran berapa persen batere baru di cas?
Perlu dipahami, charge baterai boleh persentase berapa saja, kecuali utk tujuan kalibrasi. Silahkan pahami paragraf terakhri ttg kalibrasi baterai
hpku xperia z2, udah fast charger juga. tpi kok ttp aja smpe brjam” baru pnuh. pdahal hp dlm keadaan mati swaktu di cas. adaptor nya atau charge nya yg udh ga bagus ya
mksh
masalah lama / tidak tntu sangat berpengaruh dari kapasitas baterai dan output daya, sangat matematis. jadi perlu jelas juga maksd berjam2, fast charge dsb dalam hitugan pasti