Optimasi database Drupal dapat dilakukan langsung dari situs (onsite) yakni melalu menu administrator dan juga melalui phpMyAdmin. Drupal dengan segala fungsi dan kegunaannya memang lebih complex (rumit) dari sekedar CMS blogging biasa seperti wordpress misalnya. Jika wordpress hanya memiliki 11 table database secara default maka drupal setidaknya memiliki 60 lebih tabel di database. Ini memang karena drupal memiliki kegunaan lebih dari sekedar CMS blogging tapi juga punya fitur forum, blog, book, polling, bahkan bisa chat di website sendiri sebagai salah satu keunikkannya.
Jumlah database yang begitu banyak menuntut kinerja server lebih extra dan tentu akan mempengaruhi performa dan kecepatan loading drupal sendiri. Belum lagi tema website drupal yang diusung menuntut penambahan modul baru yang diperlukan sesuai tujuan website yang bersangkutan. Mengingat hal tersebut maka penggunaan jumlah modul sebisa mungkin dipangkas dan diminimalisir sesedikit mungkin sehingga tidak menambah tabel database dan beban server. Gunakan hanya modul yang benar-benar penting saja, lihat 4 Jenis Modul Penting Drupal.
Langkah Optimalkan Database Drupal
Selanjutnya Anda perlu mengoptimalkan database drupal secara manual maupun otomatis, berikut tips optimasi database drupal:
- Lakukan Cron: cron sangat bermanfaat untuk melakukan tugas optimasi drupal secara terjadwal. Cron juga membantu memeriksa keamanan sistem drupal, index content ter up to date dan bahkan pembersihan data tidak terpakai di database seperti cache, access log dan lain-lain. Cara cron drupal dapat dilakukan dengan memilih menu (di halaman admin) “Configuration” » Cron (di bawah menu system) » klik Run Cron. Buat pula setting cron otomatis baik itu per jam, harian atau mingguan. Ingat, setting cron otomatis sesuai kesibukan aktivitas website Anda.
- Uninstall Modul: Upayakan untuk membuang modul yang tidak dipakai dengan benar dan cara yang tepat. Tahapan uninstall modul yang tepat adalah: login sebagai administrator » masuk ke menu modul » uncheck modul yang ingin dibuang » klik Save configuration »setelah itu pilih tab Uninstall » kemudian pilih (ceklis) modul yang ingin dibuang tadi » uninstall. Jika membuang modul hanya dengan dinonaktifkan atau membuang file foldernya saja, kemungkinan konfigurasi data masih tersimpan dalam database dan tabel modulpun tidak terbuang. Jika ini terjadi, Anda bisa mencoba meng-upload lagi folder modul ke server dan ikuti tahap uninstall di atas. Selain itu, biasanya tabel database dari modul masih tersimpan sampai Anda melakukan cron.
- Node Revision Delete: Modul ini dapat mengatur jumlah revisi-revisi tertentu dari node dan memungkinkan Anda menghapus revisi konten tertentu itu dan menjalankannya pada waktu yang kita kehendaki. Jika database Anda membengkak karena terlalu banyak revisi Anda bisa mencoba modul ini.
- Modul Schema: Instal modul schema di drupal Anda. Modul ini tidak menambah tabel pada database tapi mampu menampilkan data pada database secara lengkap. Modul ini mampu membaca relasi tabel dengan konten yang aktif (benar-benar dipakai) dan sebaliknya mampu menunjukkan tabel yang tidak dipakai sama sekali dalam mesin drupal. Selanjutnya Anda dapat membuang tabel sampah tersebut secara manual melalui phpMyAdmin.
Untuk 2 cara terakhir dianjurkan untuk melakukan backup database dahulu untuk menghindari kehilangan data atau hal yang tidak diinginkan lainnya. Demikianlah artikel tentang cara Optimasi Database Drupal via dari site & phpMyAdmin, semoga dapat menambah informasi dan pengetahuan seputar drupal. Terima kasih sudah berkunjung dan selamat mencoba!