Optimasi SEO Onpage: 10 Faktor Meningkatkan SEO Blog

2 faktor yang memiliki peranan penting untuk mengoptimalkan artikel sebuah website atau blog adalah Onpage Optimization dan Offpage Optimization. Selain istilah-istilah optimasi tersebut mungkin Anda juga pernah mendengar tentang Onsite Optimization? Bagi yang sudah tahu tentu tidak akan terlalu heran, tapi yang belum mungkin Anda akan semakin bingung.

Melalui pendekatan bahasa sebenarnya kita dapat dengan mudah memahami istilah optimasi SEO tersebut. Onpage Optimization berarti optimasi konten sebuah situs atau blog dengan fokus halaman secara individual (halaman per halaman). Tipe ini merupakan turunan optimasi dari sebuah situs secara keseluruhan atau disebut pula Onsite Optimization. Sementara Offpage Optimization adalah optimasi di luar halaman atau diluar sebuah sebuah blog seperti share ke media sosial.

10 Faktor Penting SEO Onpage

Untuk urusan Onpage Optimization atau optimasi halaman / page, setidaknya saya menemukan 10 faktor penting SEO Onpage. Sepuluh faktor ini sangat perlu diperhatikan agar kualitas konten kita baik di mata Search Engine. Maka perhatikanlah hal-hal berikut dalam menulis konten agar kita dapat menulis konten blog yang baik, tepat guna dan berbobot, artinya baik di mata pembaca dan berkualitas di mata Search Engine.

1. Titel atau Judul Postingan
Faktor Onpage yang paling penting dan memiliki peranan yang sangat besar dan menentukan dalam berhasil atau tidaknya post konten di dalam mesin pencarian adalah titel atau judul post. Pastikan Anda menggunakan target keyword atau phrase pada awal titel, gunakan judul yang unik dan manfaatkan pula keyword yang spesifik, serta pastikan tidak melebihi 65 karakter huruf (termasuk spasi).

2. Struktur Permalink dan URL Post
Pastikan menggunakan struktur permalink yang SEO Friendly, tidak terlalu panjang dan membuang karakter yang tidak perlu. Gunakan pula target keyword pada awal URL, hindarkan penggunaan HTML special character, simbol, koma dan lainnya pada bagian URL.

3. Tag Heading Artikel
Gunakan tag Heading seperti H1, H2, H3 dan H4 untuk menyoroti bagian-bagian penting seperti Kepala Post, sub judul, atau bagian penting lainnya. Titel atau judul seharusnya menggunakan H1 pada single post dan H2 pada halaman depan atau halaman arsip. Gunakan H1 hanya sekali dan jangan pula menggunakan h2, h3 dan seterusnya terlalu sering pada post karena hal ini kurang baik dan kurang sesuai dengan fungsinya.

4. Post / Artikel Berkualitas
Content is King, inilah sebetulnya fokus utama Anda. Sebisa mungkin Anda harus bisa membuat konten yang menarik dan berkualitas. Anda harus dapat melihat bagaimana pengunjung tertarik dengan sebuah artikel dan bagaimana perilakunya. Anda dapat melakukan ini dengan membuat pertanyaan atau meminta opini mereka berkaitan dengan topik yang dibahas. Jika Anda kesulitan membuat konten yang baik maka pengunjung tidak akan betah dan segera meninggalkan blog Anda, hal ini akan menimbulkan bounce rate yang tinggi dan dapat menjadi ciri serta faktor negatif bagi Google dalam mengkalkulasi peringkat blog Anda berkaitan dengan target keyword yang Anda kejar.

5. Jumlah Kata Kunci (Keyword Density)
Tetap jaga jumlah banyaknya keyword (Keyword Density) maksimal sampai 2 persen dari total konten. Gunakan target keyword utama pada paragrap pertama dan paragrap terakhir terpisah dari penggunaan normal konten blog. Gunakan bold, italic dan underline untuk memperkuat kata kunci atau frase penting tulisan. Bagi Anda pengguna wordpress dapat menggunakan plugin “Keyword density checker” untuk mengecek penggunaan kata kunci.

6. Meta Tags
Tambahkan meta tags unik dan relevan pada deskripsi setiap blog post Anda. Lagi-lagi, gunakan target keyword pada meta keyword dan deskripsi Anda. Sejatinya meta deskripsi adalah ringkasan singkat namun menyeluruh isi artikel Anda, maka gunakan keyword dan kata-kata yang mampu mendeskripsikan artikel tersebut. Batasi jumlah penggunaan karakter hanya sampai 160 karakter saja termasuk spasi. Meskipun google tidak lagi membaca meta keyword, namun mesin pencari lain seperti Bing masih memanfaatkan ini.
Lihat juga cara perbaiki Google SEO guna mempercepat index website Anda.

7. Sisipan Gambar
Berdasarkan pengalaman dan studi kasus, keyword pada alt gambar dan image title dapat membantu sebuah artikel lebih fokus dan tertarget. Tambahkan satu atau beberapa gambar pada postingan, dan jangan lupa masukan keyword pada properti gambar tadi seperti menambahkan alt dan titelnya. Selain itu adanya gambar juga dapat membuat tampilan konten lebih menarik, namun ingat hanya tambahkan gambar dengan ukuran kecil saja.

8. Jumlah Kata Per Posting
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, artikel dengan sedikit pemaparan dan deskripsi cenderung kurang baik dan tidak berhasil berkompetisi pada search engine. Jadi sebagai standar, usahakan menulis artikel minimal sebanyak 300 kata. Anjuran minimal 500 kata untuk kompetisi SEO yang baik.

Atau jika memungkinkan, semakin banyak maka akan semakin baik. Bahkan Anda bisa memanfaatkan teknik artikel skyscrapper, yaitu menjadikan satu artikel menjulang tinggi dengan pemaparan yang panjang. Buat satu saja artikel yang isinya lebih dari 1000 kata, bahkan lebih jika perlu.

9. Internal Link Building
Jika Anda memiliki konten lain yang saling berkaitan, maka jangan ragu untuk membuat link dan mengaitkan artikel kepada konten lain itu. Karena ini adalah prinsip dasar dari membuat dan membangun link internal. Tapi ingatlah untuk membuat relasinya normal dan tidak berlebihan (tidak terlalu banyak), dan ingat pula untuk membuat anchor link dengan keyword. Hindari penggunaan kata yang kurang relevan seperti “di sini, lihat artikel”, dan lain-lain.

10. Linking Ke Situs Eksternal
Anda dapat membantu pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih dengan memberikan link referensi ke situs atau blog yang dianggap relevan dan kredibel. Dan ingat, hanya membuat link ke situs yang dapat dipercaya saja. Jika Anda ragu dengan kualitas situs yang dituju, maka Anda dapat menggunakan atribut nofollow atau target=”_blank”. Dan ingat jika menggunakan target=”blank” ini pastikan pula menambahkan rel=”noopener” demi keamanan dan aksesibilitas website Anda.